MAKALAH
Daur Ulang Sampah Organik dan Anorganik
Disusun oleh :
Teresia Maharani P.
XI IPA 2 / 29
SMA NEGERI 2 UNGARAN
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sampah merupakan masalah lingkungan yang
sangat serius yang di hadapi masyarakat Indonesia dan dunia. Bisa dikatakan
sampah yang dihasilkan manusia setiap hari jumlahnya sudah tidak terhitung
lagi. Baik itu sampah organik maupun anorganik. Namun yang memprihatinkan,
sampah-sampah yang dihasilkan tersebut malah dibuang sembarangan di berbagai
tempat. Lama-kelamaan sampah tersebut akan mengakibatkan banyak masalah untuk
lingkungan. Efeknya akan merusak lingkungan yang ada di sekitarnya.
Pemerintah saat ini telah berupaya dengan
berbagai cara untuk mengatasi masalah sampah. Namun, belum mencapai titik
kesempurnaan. Hal ini dikarenakan jumlah sampah yang ada di Indonesia sangat
tinggi. Sehingga pemerintah kesulitan untuk menentukan cara yang tepat untuk
menyelesaikannya.
Sebagai warga Indonesia kita dapat membantu
usaha pemerintah mengatasi masalah mengenai sampah, salah satu usahanya adalah
dengan melakukan daur ulang. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui bagaimana
cara mendaur ulang sampah, baik sampah organik maupun anorganik.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian sampah organik dan sampah anorganik?
2. Mengapa
kita harus mengolah sampah?
3. Bagaimana
cara mendaur ulang sampah organik maupun sampah anorganik?
4. Apakah
keuntungan dari mendaur ulang sampah?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sampah Organik dan Anorganik
Sampah organik adalah barang
yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemakai sebelumnya tetapi
masih bisa dipakai jika dikelola
dengan prosedur yang benar. Sampah organik dihasilkan
dari bahan-bahan hayati yang dapat diuraikan. Contoh sampah organik seperti
daun-daun kering, jerami, dll.
Sampah anorganik adalah sampah
yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati, baik berupa produk sinterik maupun
hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang atau sumber daya alam yang
tidak dapat diuraikan oleh alam, Contohnya: botol plastik, tas plastik, kaleng.
B.
Alasan Kita Harus Mengolah Sampah
Sampah, khususnya di daerah perkotaan sering menjadi
masalah. Timbunan sampah yang dihasilkan terus bertambah seiring dengan
bertambahnya penduduk kota. Sehari setiap warga kota menghasilkan rata-rata 900
gram, dengan komposisi, 70% sampah organik dan 30% sampah anorganik.
Sebagian besar sampah di kota dibuang ke TPA. Namun
pengolahan di TPA justru sering menimbulkan masalah, mulai dari masalah
kesehatan, pencemaran udara, air, tanah sampai masalah estetika. Penangganan
sampah dengan cara seperti itu akan menghasilkan gas polutan. Walaupun jumlahnya sedikit, namun dapat menyebabkan bau
yang tidak enak.
Sementara itu, masih banyak warga kota yang membuang
sampah di sembarang tempat, misalnya sungai, saluran drainase atau rawa-rawa.
Akibatnya sampah akan menyumbat saluran sehingga menyebabkan banjir. Di sisi
kesehatan tumpukan sampah tersebut akan menjadi salah satu sumber penularan
penyakit seperti disentri, kolera, pes, dsbnya.
Selain itu ternyata tidak sedikit warga kota yang
menanggani sampah dengan cara dibakar. Cara-cara seperti justru dapat
menimbulkan masalah serius. Karena sampah yang dibakar akan menghasilkan zat
atau gas polutan yang tidak hanya berbahaya bagi lingkungan tetapi juga
berbahaya langsung terhadap manusia. Polutan yang dihasilkan akibat pembakaran
sampah dapat menyebabkan gangguan kesehatan, pemicu kanker (karsiogenik) bahkan
kematian.
Di sisi lain, tidak semua sampah jika dibuang ke alam
akan mudah hancur. Butuh waktu berbulan-bulan, bahkan ada yang puluhan tahun
baru bisa hancur. Akibatnya jika volume sampah yang dihasilkan warga kota
banyak dan lama hancur, maka akan dibutuhkan lahan yang luas untuk TPA. Maka diperlukan berbagai upaya
untuk mengolah sampah supaya tidak membuat efek buruk pada lingkungan.
C.
Cara Mendaur Ulang Sampah Organik dan
Anorganik
1.
Daur
Ulang Sampah Organik
Di
negara-negara yang telah maju seperti di Eropa, melakukan daur ulang limbah
organik sudah merupakan kebiasaan yang telah dilakukan sejak lama. Begitu pula
di negara-negara Asia yang maju, misalnya Jepang. Di Indonesia, meskipun masih
secara sederhana atau tradisional, daur ulang limbah organik juga sudah sering
dilakukan. Contohnyua adalah pemulungan sampah yang berasal dari sampah rumah
tangga yang kemudian dijadikan kompos. Daur ulang mempunyai potensi yang besar
untuk mengurangi tambahan biaya pengolahan dan tempat pembuangan akhir sampah.
Berdasarkan cara pemanfaatannya, limbah organik dapat dimanfaatkan secara
langsung maupun melalui daur ulang terlebih dahulu.
Tanpa
melalui daur ulang, limbah organik dapat dimanfaatkan secara langsung, misalnya
sampah rumah tangga berupa sayuran, daun-daun bekas dapat dijadikan makanan
ternak. Melalui daur ulang, limbah organik dapat juga dimanfaatkan. Contohnya
adalah pembuatan pupuk kompos, pembuatan biogas, dan pembuatan kertas daur
ulang. Berikut adalah uraian singkat tentang ketiga proses tersebut.
a.
Pembuatan Pupuk Kompos (Pengomposan
atau Composting)
Pupuk
kompos dibuat dari limbah organik dengan prinsip penguraian bahan-bahan
organik menjadi bahan anorganik oleh mikroorganisme melalui fermentasi.
Bahannya berupa dedaunan atau sampah rumah tangga yang lain, serta kotoran
ternak (sapi, kambing, ayam). Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan
kompos dikenal sebagai effective microorganism (EM). EM terdiri atas
mikroorganisme aerob dan anaerob. Kedua kelompok jasad renik tersebut bekerja
sama menguraikan sampah-sampah organik. Hasil fermentasinya
dapat menciptakan kondisi yang mendukung kehadiran jamur
pemangsa nematoda (cacing parasit pada akar tanaman).
Kompos digunakan dalam
sistem pertanian, bersifat ramah lingkungan, dan hasil panen dari tanaman
pertanian yang menggunakannya memiliki harga jual yang lebih mahal. Dengan
memanfaatkan pupuk organik, di samping menanggulangi limbah, berarti juga
menerapkan gaya hidup sehat.
Berikut ini proses pengolahan sampah menjadi kompos.
Berikut ini proses pengolahan sampah menjadi kompos.
b.
Pembuatan Biogas (Gas Bio)
Biogas merupakan gas-gas yang dapat dimanfaatkan sebagai
bahan bakar. Gas ini dihasilkan dari proses pembusukan atau
fermentasi sampah organik yang terjadi secara anaerobik. Artinya, proses
tersebut berlangsung dalam keadaan tertutup (tanpa oksigen), dilakukan
oleh bakteri Metalothrypus methanica. Bahan bakunya adalah
kotoran hewan, sisa-sisa tanaman, atau campuran keduanya. Prosesnya
adalah dengan mencampurkan sampah organik dan air, kemudian
dicampur dengan bakteri M. methanica, dan disimpan di dalam
tempat yang kedap udara lantas dibiarkan selama dua minggu.
c.
Daur Ulang Kertas
Daur ulang
kertas dari sampah rumah tangga, kegiatan administrasi, kertas pembungkus,
maupun media cetak dapat menghasilkan kertas yang dapat dimanfaatkan
sebagai kertas buram, kertas pembungkus kado, atau aneka kerajinan yang
lain.
Berikut cara mendaur ulang kertas.
Berikut cara mendaur ulang kertas.
2.
Daur Ulang Limbah Anorganik
Limbah anorganik
yang dapat didaur ulang yaitu sampah plastik, logam, kaca, plastik, dan
kaleng. Limbah tersebut terlebih dahulu diolah melalui sanitary landfill, incineration atau pembakaran,
dan pulverisation atau
penghancuran. Sanitary landfill yaitu
suatu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi yang
baik. Sedangkan pada incineration sampah dibakar di dalam alat yang
disebut insinerator. Hasil pembakarannya berupa gas dan residu pembakaran.
Sementara itu, pada pulverisation, penghancuran sampah dilakukan di dalam
mobil pengumpul sampah yang telah dilengkapi dengan alat pelumat sampah.
Sampah-sampah tersebut langsung dihancurkan menjadi
potongan-potongan kecil yang dapat dimanfatkan untuk menimbun tanah
yang letaknya rendah.
D.
Keuntungan Mendaur Ulang Sampah
1.
Aspek Lingkungan
Ø Penghematan
Sumber Daya Alam
Pemenuhan bahan baku pabrik dari hasil pemulungan sampah
menyebabkan penggunaan bahan baku yang berasal dari alam menjadi berkurang dan
dapat ditekan. Selanjutnya bahan baku dari alam dapat digunakan untuk proses
produksi yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.
Ø Pengurangan
Pencemaran Lingkungan
Beberapa keunggulan daur-ulang sampah anorganik yang
berkaitan dengan penanggulangan pencemaran lingkungan antara lain adalah sebagai
berikut:
a. Mendaur-ulang 1 ton kertas koran akan menyelamatkan 17
pohon dan menggunakan kertas daur-ulang dapat mengurangi 74% pencemaran udara,
34% pencemaran air, dan menghemat energi hingga 67%.
b. Usaha daur-ulang sampah anorganik seperti kaca, plastik,
kertas koran, kaleng, besi, dapat mengurangi tumpukan sampah kota hingga
25%.
2.
Aspek Ekonomi
Ø Menghemat
Biaya Operasional Pengelolaan Sampah
Daur-ulang sampah anorganik telah terbukti dapat mereduksi
biaya pengangkutan dan pembuangan akhir.
Ø Menciptakan
Lapangan Kerja
Hasil Studi CPIS (1988) menyebutkan bahwa
seorang pemulung di Jakarta mampu mengumpulkan rata-rata 35 kg sampah per hari.
Apabila penyerapan pemulung terhadap total produksi sampah kota sebesar 25%,
maka di Jakarta saja yang menghasilkan sekitar 6.000 ton sampah per hari mampu
menciptakan lapangan kerja di sektor informal bagi kurang lebih 40.000
pemulung.
Ø Menyediakan
Bahan Baku Bagi Industri Daur-Ulang
Sampah Hasil penyortiran sampah oleh pemulung akhirnya akan
disetorkan ke pabrik pengolah bahan sampah sebagai bahan baku kelas dua.
Sebagai contoh di Indonesia terdapat dua pabrik kertas
berskala besar yang membutuhkan bahan baku dari sampah kertas sebesar 50 ton
per hari (PT. Gunung Jaya Agung) dan 1.000 ton/hari (PT. Sinar Dunia Makmur).
Dari kedua pabrik kertas tersebut, kebutuhan bahan baku yang dipasok dari
pemulung mencapai 378.000 ton setiap tahun yang berarti penghematan sejumlah 6
juta pohon yang seharusnya ditebang sebagai bahan baku kertas.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas, dapat disimpulkan :
1. Sampah
organik merupakan sampah yang berasal dari bahan hayati dan dapat diuraikan,
sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan non-hayati dan
tidak dapat diuraikan.
2. Kita
harus mengolah sampah karena sampah yang dibiarkan menumpuk dapat berefek buruk
bagi lingkungan.
3. Daur
ulang sampah organik dapat dilakukan dengan pengomposan, pembuatan biogas, dan
daur ulang sampah kertas. Sedangkan daur ulang sampah anorganik dengan cara limbah tersebut terlebih dahulu
diolah melalui sanitary landfill,
incineration atau
pembakaran, dan pulverisation atau
penghancuran.
4. Ada
banyak keuntungan yang didapat jika kita mendaur ulang sampah. Keuntungan itu
dapat dilihat dari aspek lingkungan dan aspek ekonomi.
B. Saran
Berdasarkan
pembahasan tersebut saran penulis adalah sebagai berikut :
1.
Bagi pembaca agar lebih menjaga
lingkungan.
2.
Sebagai penerus bangsa, seorang pelajar sebaiknya mampu
memanfaatkan sampah organik dan
anorganik untuk
menghasilkan barang ekonomis.
3.
Perlunya kerjasama dari para siswa untuk mencanangkan
pengolahan sampah.
4.
Harus ditumbuhkan
kesadaran dari dalam diri pembaca
untuk
tidak merusak lingkungan dengan sampah.
5.
Peraturan yang tegas dari pemerintah juga
sangat diharapkan karena jika tidak maka para perusak lingkungan akan terus
merusak sumber daya.
3 komentar:
kalau sampah di bakar, apakah ada cara supaya tidak membuat polusi udara?
Toko Online Murah
Kami RAJA PLASTIK INDONESIA menjual berbagai jenis, ukuran dan merk tempat sampah plastik atau tong sampah plastik seperti merk Green Leaf, Lion Star, Kirapac, Shinpo, dll... Klik website kami di : http://www.rajaplastikindonesia.com, http://www.tempatsampahplastik.net, http://www.rajaplastik.co.id
Bisakah daur ulang sampah plastik dijadikan bahan biogas/biokompos? Lalu bagaimana cara untuk memperagakannya? Mohon bantuannya kak
Posting Komentar