Welcome to My Blog !!!

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

Daur Ulang Sampah Organik dan Anorganik

Rabu, 16 Oktober 2013





MAKALAH

Daur Ulang Sampah Organik dan Anorganik


 

Disusun oleh :
Teresia Maharani P.
XI IPA 2 / 29
SMA NEGERI 2 UNGARAN




BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang

Sampah merupakan masalah lingkungan yang sangat serius yang di hadapi masyarakat Indonesia dan dunia. Bisa dikatakan sampah yang dihasilkan manusia setiap hari jumlahnya sudah tidak terhitung lagi. Baik itu sampah organik maupun anorganik. Namun yang memprihatinkan, sampah-sampah yang dihasilkan tersebut malah dibuang sembarangan di berbagai tempat. Lama-kelamaan sampah tersebut akan mengakibatkan banyak masalah untuk lingkungan. Efeknya akan merusak lingkungan yang ada di sekitarnya.
Pemerintah saat ini telah berupaya dengan berbagai cara untuk mengatasi masalah sampah. Namun, belum mencapai titik kesempurnaan. Hal ini dikarenakan jumlah sampah yang ada di Indonesia sangat tinggi. Sehingga pemerintah kesulitan untuk menentukan cara yang tepat untuk menyelesaikannya.
Sebagai warga Indonesia kita dapat membantu usaha pemerintah mengatasi masalah mengenai sampah, salah satu usahanya adalah dengan melakukan daur ulang. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui bagaimana cara mendaur ulang sampah, baik sampah organik maupun anorganik.


B.          Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian sampah organik dan sampah anorganik?
2.      Mengapa kita harus mengolah sampah?
3.      Bagaimana cara mendaur ulang sampah organik maupun sampah anorganik?
4.      Apakah keuntungan dari mendaur ulang sampah? 




BAB II
PEMBAHASAN



A.                   Pengertian Sampah Organik dan Anorganik

Sampah organik  adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemakai sebelumnya tetapi masih bisa dipakai jika dikelola dengan prosedur yang benar. Sampah organik dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat diuraikan. Contoh sampah organik seperti daun-daun kering, jerami, dll.
Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati, baik berupa produk sinterik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang atau sumber daya alam yang tidak dapat diuraikan oleh alam, Contohnya: botol plastik, tas plastik, kaleng.


  B.         Alasan Kita Harus Mengolah Sampah

Sampah, khususnya di daerah perkotaan sering menjadi masalah. Timbunan sampah yang dihasilkan terus bertambah seiring dengan bertambahnya penduduk kota. Sehari setiap warga kota menghasilkan rata-rata 900 gram, dengan komposisi, 70% sampah organik dan 30% sampah anorganik.
Sebagian besar sampah di kota dibuang ke TPA. Namun pengolahan di TPA justru sering menimbulkan masalah, mulai dari masalah kesehatan, pencemaran udara, air, tanah sampai masalah estetika. Penangganan sampah dengan cara seperti itu akan menghasilkan gas polutan. Walaupun jumlahnya sedikit, namun dapat menyebabkan bau yang tidak enak.
Sementara itu, masih banyak warga kota yang membuang sampah di sembarang tempat, misalnya sungai, saluran drainase atau rawa-rawa. Akibatnya sampah akan menyumbat saluran sehingga menyebabkan banjir. Di sisi kesehatan tumpukan sampah tersebut akan menjadi salah satu sumber penularan penyakit seperti disentri, kolera, pes, dsbnya.
Selain itu ternyata tidak sedikit warga kota yang menanggani sampah dengan cara dibakar. Cara-cara seperti justru dapat menimbulkan masalah serius. Karena sampah yang dibakar akan menghasilkan zat atau gas polutan yang tidak hanya berbahaya bagi lingkungan tetapi juga berbahaya langsung terhadap manusia. Polutan yang dihasilkan akibat pembakaran sampah dapat menyebabkan gangguan kesehatan, pemicu kanker (karsiogenik) bahkan kematian.
Di sisi lain, tidak semua sampah jika dibuang ke alam akan mudah hancur. Butuh waktu berbulan-bulan, bahkan ada yang puluhan tahun baru bisa hancur. Akibatnya jika volume sampah yang dihasilkan warga kota banyak dan lama hancur, maka akan dibutuhkan lahan yang luas untuk TPA. Maka diperlukan berbagai upaya untuk mengolah sampah supaya tidak membuat efek buruk pada lingkungan.


C.          Cara Mendaur Ulang Sampah Organik dan Anorganik

1.     Daur Ulang Sampah Organik
          Di negara-negara yang telah maju seperti di Eropa, melakukan daur ulang limbah organik sudah merupakan kebiasaan yang telah dilakukan sejak lama. Begitu pula di negara-negara Asia yang maju, misalnya Jepang. Di Indonesia, meskipun masih secara sederhana atau tradisional, daur ulang limbah organik juga sudah sering dilakukan. Contohnyua adalah pemulungan sampah yang berasal dari sampah rumah tangga yang kemudian dijadikan kompos. Daur ulang mempunyai potensi yang besar untuk mengurangi tambahan biaya pengolahan dan tempat pembuangan akhir sampah. Berdasarkan cara pemanfaatannya, limbah organik dapat dimanfaatkan secara langsung maupun melalui daur ulang terlebih dahulu.
          Tanpa melalui daur ulang, limbah organik dapat dimanfaatkan secara langsung, misalnya sampah rumah tangga berupa sayuran, daun-daun bekas dapat dijadikan makanan ternak. Melalui daur ulang, limbah organik dapat juga dimanfaatkan. Contohnya adalah pembuatan pupuk kompos, pembuatan biogas, dan pembuatan kertas daur ulang. Berikut adalah uraian singkat tentang ketiga proses tersebut.
 
a.      Pembuatan Pupuk Kompos (Pengomposan atau Composting)
Pupuk kompos dibuat dari limbah organik dengan prinsip penguraian bahan-bahan organik menjadi bahan anorganik oleh mikroorganisme melalui fermentasi. Bahannya berupa dedaunan atau sampah rumah tangga yang lain, serta kotoran ternak (sapi, kambing, ayam). Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan kompos dikenal sebagai effective microorganism (EM). EM terdiri atas mikroorganisme aerob dan anaerob. Kedua kelompok jasad renik tersebut bekerja sama menguraikan sampah-sampah organik. Hasil fermentasinya dapat menciptakan kondisi yang mendukung kehadiran jamur pemangsa nematoda (cacing parasit pada akar tanaman).
Kompos digunakan dalam sistem pertanian, bersifat ramah lingkungan, dan hasil panen dari tanaman pertanian yang menggunakannya memiliki harga jual yang lebih mahal. Dengan memanfaatkan pupuk organik, di samping menanggulangi limbah, berarti juga menerapkan gaya hidup sehat. 
Berikut ini proses pengolahan sampah menjadi kompos. 


b.      Pembuatan Biogas (Gas Bio)
Biogas merupakan gas-gas yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Gas ini dihasilkan dari proses pembusukan atau fermentasi sampah organik yang terjadi secara anaerobik. Artinya, proses tersebut berlangsung dalam keadaan tertutup (tanpa oksigen), dilakukan oleh bakteri Metalothrypus methanica. Bahan bakunya adalah kotoran hewan, sisa-sisa tanaman, atau campuran keduanya. Prosesnya adalah dengan mencampurkan sampah organik dan air, kemudian dicampur dengan bakteri M. methanica, dan disimpan di dalam tempat yang kedap udara lantas dibiarkan selama dua minggu.

c.       Daur Ulang Kertas
Daur ulang kertas dari sampah rumah tangga, kegiatan administrasi, kertas pembungkus, maupun media cetak dapat menghasilkan kertas yang dapat dimanfaatkan sebagai kertas buram, kertas pembungkus kado, atau aneka kerajinan yang lain.
Berikut cara mendaur ulang kertas. 


2.     Daur Ulang Limbah Anorganik

Limbah anorganik yang dapat didaur ulang yaitu sampah plastik, logam, kaca, plastik, dan kaleng. Limbah tersebut terlebih dahulu diolah melalui sanitary landfill, incineration atau pembakaran, dan pulverisation atau penghancuran. Sanitary landfill yaitu suatu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi yang baik. Sedangkan pada incineration sampah dibakar di dalam alat yang disebut insinerator. Hasil pembakarannya berupa gas dan residu pembakaran. Sementara itu, pada pulverisation, penghancuran sampah dilakukan di dalam mobil pengumpul sampah yang telah dilengkapi dengan alat pelumat sampah. Sampah-sampah tersebut langsung dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfatkan untuk menimbun tanah yang letaknya rendah.


D.          Keuntungan Mendaur Ulang Sampah

1.     Aspek Lingkungan
Ø  Penghematan Sumber Daya Alam
Pemenuhan bahan baku pabrik dari hasil pemulungan sampah menyebabkan penggunaan bahan baku yang berasal dari alam menjadi berkurang dan dapat ditekan. Selanjutnya bahan baku dari alam dapat digunakan untuk proses produksi yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.
Ø  Pengurangan Pencemaran Lingkungan
Beberapa keunggulan daur-ulang sampah anorganik yang berkaitan dengan penanggulangan pencemaran lingkungan antara lain adalah sebagai berikut: 
a. Mendaur-ulang 1 ton kertas koran akan menyelamatkan 17 pohon dan menggunakan kertas daur-ulang dapat mengurangi 74% pencemaran udara, 34% pencemaran air, dan menghemat energi hingga 67%. 
b. Usaha daur-ulang sampah anorganik seperti kaca, plastik, kertas koran, kaleng, besi, dapat mengurangi tumpukan sampah kota hingga 25%. 

2.     Aspek Ekonomi
Ø  Menghemat Biaya Operasional Pengelolaan Sampah    
Daur-ulang sampah anorganik telah terbukti dapat mereduksi biaya pengangkutan dan pembuangan akhir.
Ø  Menciptakan Lapangan Kerja
Hasil Studi CPIS (1988) menyebutkan bahwa seorang pemulung di Jakarta mampu mengumpulkan rata-rata 35 kg sampah per hari. Apabila penyerapan pemulung terhadap total produksi sampah kota sebesar 25%, maka di Jakarta saja yang menghasilkan sekitar 6.000 ton sampah per hari mampu menciptakan lapangan kerja di sektor informal bagi kurang lebih 40.000 pemulung. 
Ø  Menyediakan Bahan Baku Bagi Industri Daur-Ulang
Sampah Hasil penyortiran sampah oleh pemulung akhirnya akan disetorkan ke pabrik pengolah bahan sampah sebagai bahan baku kelas dua. 
Sebagai contoh di Indonesia terdapat dua pabrik kertas berskala besar yang membutuhkan bahan baku dari sampah kertas sebesar 50 ton per hari (PT. Gunung Jaya Agung) dan 1.000 ton/hari (PT. Sinar Dunia Makmur). Dari kedua pabrik kertas tersebut, kebutuhan bahan baku yang dipasok dari pemulung mencapai 378.000 ton setiap tahun yang berarti penghematan sejumlah 6 juta pohon yang seharusnya ditebang sebagai bahan baku kertas.



BAB III
PENUTUP


A.  Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan :
1.      Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari bahan hayati dan dapat diuraikan, sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan non-hayati dan tidak dapat diuraikan.
2.      Kita harus mengolah sampah karena sampah yang dibiarkan menumpuk dapat berefek buruk bagi lingkungan.
3.      Daur ulang sampah organik dapat dilakukan dengan pengomposan, pembuatan biogas, dan daur ulang sampah kertas. Sedangkan daur ulang sampah anorganik dengan cara limbah tersebut terlebih dahulu diolah melalui sanitary landfill, incineration atau pembakaran, dan pulverisation atau penghancuran.
4.      Ada banyak keuntungan yang didapat jika kita mendaur ulang sampah. Keuntungan itu dapat dilihat dari aspek lingkungan dan aspek ekonomi.


B.  Saran 

                 Berdasarkan pembahasan tersebut saran penulis adalah sebagai berikut :
1.      Bagi pembaca agar lebih menjaga lingkungan.   
2.      Sebagai penerus bangsa, seorang pelajar sebaiknya mampu memanfaatkan sampah organik dan anorganik untuk menghasilkan barang ekonomis.
3.      Perlunya kerjasama dari para siswa untuk mencanangkan pengolahan sampah.
4.      Harus ditumbuhkan kesadaran dari dalam diri pembaca untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah.
5.      Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.


3 komentar:

Unknown mengatakan...

kalau sampah di bakar, apakah ada cara supaya tidak membuat polusi udara?
Toko Online Murah

Unknown mengatakan...

Kami RAJA PLASTIK INDONESIA menjual berbagai jenis, ukuran dan merk tempat sampah plastik atau tong sampah plastik seperti merk Green Leaf, Lion Star, Kirapac, Shinpo, dll... Klik website kami di : http://www.rajaplastikindonesia.com, http://www.tempatsampahplastik.net, http://www.rajaplastik.co.id

Kin mengatakan...

Bisakah daur ulang sampah plastik dijadikan bahan biogas/biokompos? Lalu bagaimana cara untuk memperagakannya? Mohon bantuannya kak

Posting Komentar

 
Cute Rocking Baby Monkey